Pupuk Indonesia Rilis Obligasi Rp 3,6 Triliun Di Pasar Saham Indonesia

Di tahun ini PT. Pupuk Indonesia telah menerbitkan surat utang atau obligasi dengan jumlah maksimla Rp 3,6 triliun melalui kegiatan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) I Tahap I Tahun 2017 di pasar saham Indonesia. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari PUB dengan total dana mencapai 10 triliun.

kondisi ekonomi Indonesia terkini

Jenis obligasi ini terbagi menjadi dua seri, yaitu Seri A bertenor 3 tahun dan Seri B yang bertenor 7 tahun. Untuk kedepannya, pembayaran bunga obligasi akan dilakukan setiap 3 bulan seklai (triwulan). Surat utang ini akan diberikan tanpa jaminan (clean basis)  tapi tetap mendapat peringkat AAA dari pihak Fitch Ratings.

Dalam hal ini, perseroan telah menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, serta PT Danareksa Sekuritas sebagai bagian penjamin pelaksana emisi efek. Sementara itu PT Bank Mega Tbk akan bertindak sebagai wali amanat.
Rencananya, keluarnya dana obligasi ini akan dipergunakan untuk melunasi obligasi I Pupuk Indonesia pada tahun 2014 Seri A yang berjumlah 16 persen. Sisanya, ada 84 persen akan dialokasikan untuk pinjaman kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang yang merupakan salah satu anak usaha perseroan miliki pasar saham Indonesia.
Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diharapkan dapat terbit pada 23 Juni 2017. Sehingga, agenda penawaran umum akan berlangsung pada tanggal 4-7 Juli 2017 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan dilaksankan pada tanggal 13 Juli 2017. Anda bisa baca tentang perusahaan Pupuk Indonesia adalah di berita bisnis terbaru hari ini.

Perlu untuk diketahui bahwa perseroan perseroan telah membukukan pendapatan sebanyak Rp 64,16 triliun pada tahun 2016. Hal ini berarti jumlah yang didapat pada tahun 2016 turun dibanding tahun sebelumnya Rp 66,23 triliun. Laba kotor naik menjadi Rp 12,19 triliun dari total keseluruhan Rp 12,07 triliun.

Sedangkan laba usaha yang diterima pasar saham Indoensia meningkat jadi Rp 7,66 triliun dari awalanya Rp 6,62 triliun. Sementara laba tahun 2017 berjalan tumbuh menjadi Rp 3,52 triliun dari Rp 3,39 triliun. Anda juga bisa mengetahui kondisi ekonomi Indonesia terkini dengan membaca berita disini.

1 komentar: